Jersey Dengan Desain 3D


Lyon menjadi tim pertama di dunia yang meluncurkan kostum motif tiga dimensi

Sudah banyak teknologi baru yang digunakan dalam olahraga tahun lalu. Namun kali ini, teknologi yang diusung sedikit berbeda. Salah satu di antaranya diterapkan pada jersey milik Olympique Lyonnais yang menggunakan desain 3D.

Klub-klub dunia mulai santer merilis jersey yang akan mereka kenakan musim 2012-2013. Kostum tersebut banyak yang menuai pujian maupun kritik. Terlepas dari penilaian baik buruknya, ternyata masing-masing jersey memiliki sebuah keunikan. Letak keunikan tidak hanya terdapat pada model bajunya saja. Berikut ini akan kita temui letak keunikan yang lain:


Klub sepakbola Perancis, Olimpique Lyon, membuat terobosan baru. Mereka menjadi tim pertama di dunia yang meluncurkan jersey baru dengan desain 3D atau tiga dimensi. 

Ide desain 3D karya Adidas ini seperti ingin mengulang sejarah. Sejarah tentang 3D dimulai oleh the Lumiere brothers yang merupakan pelopor film di tahun 1890 di Lyon. Dunia perfilman mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan munculnya film 3D. Itulah sebabnya mengapa akhirnya film 3D seperti Avatar sangat fenomenal.

Melihat hal itu, Adidas rupanya ingin membawa kesuksesan 3D ke lapangan hijau. Hal ini didukung pernyataan bek Lyon, Anthony Reveillere. Dalam pengumuman resmi Adidas perihal jersey terbaru mereka, ia berujar: “Saya sangat menikmati Avatar 3D yang sangat bagus dengan efek yang menakjubkan. Kostum ini sangat fashionable.”

Ya, Jersey berwarna hitam dengan strip putih di bagian dada itu hanya bisa dilihat jelas menggunakan kacamata 3D. Rencananya, jersey ini akan digunakan Lyon untuk kejuaraan Eropa di musim depan.

Usut punya usut, jersey yang di desain oleh perusahaan olahraga terkemuka, Adidas ini terinspirasi oleh Lumiere Bersaudara yang merupakan perintis pembuat film di tahun 1890 dan lahir di kota Lyon. 

“Saya harap jersey ini akan membawa keberuntungan untuk kami di Liga,” ujar pelatih Lyon, Remi Garde seperti dilansir whoateallthepies.
Copyright © 2013 Raihan Luthfiandi Muhammad.